Artikel
Anak Tangguh

Tidak semua anak dengan mudah menyampaikan perasaannya, sekalipun pada orangtua. Tidak sedikit anak yang memilih untuk diam meski tidak nyaman dengan kondisi sekitar. Kalau ditanya, mereka akan menjawab secukupnya sehingga tak jarang membuat gemas. Beberapa orangtua bahkan ada yang mengeluhkan anaknya yang tidak bercerita ketika diperlakukan tidak baik oleh teman-teman atau pengasuhnya. Jika kondisi ini terjadi, orangtua perlu mengevaluasi apakah pola komunikasi yang diterapkan di rumah sudah menerapkan komunikasi dua arah.

Anak cenderung menyembunyikan perasaan atau menutupi kondisi yang terjadi bisa karena khawatir orangtua akan marah. Atau, terlalu memaksakan anak bersikap seperti yang kita harapkan sementara anak tidak nyaman dengan solusi tersebut. Atau bisa juga, orangtua cenderung lebih banyak berbicara dan kurang mendengarkan apa yang dirasakan anak.

Untuk itu, mulailah menjalin komunikasi dua arah dengan anak. JIka anak bercerita, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh tanpa diselingi melihat gawai atau laptop. Jika anak menemui masalah dengan orang lain, jangan buru-buru memberi solusi namun mintalah ia untuk berpendapat. “Menurut Kakak, apa yang sebaiknya Kakak lakukan?”

Dengan memberikan kesempatan untuk berdiskusi, perlahan-lahan, anak akan mulai nyaman untuk bercerita. Jangan lupa, Mom, untuk mengikuti perkembangan anak dengan teman-teman dan hal yang dekat dengan keseharian mereka.

Agar komunikasi makin akrab dan nyaman, Mom bisa sediakan segelas susu Indomilk hangat saat mengajak anak berkomunikasi. Nutrisinya membantu anak untuk tumbuh Tinggi, Tangguh dan Tanggap (3T)

Aprilina Prastari, M.Si (Pemerhati Komunikasi Keluarga)