Suatu ketika saya menemui seorang ibu yang ingin bicara tentang anaknya. Beberapa bulan ini sang anak berubah. Biasanya ceria, mudah dimintai tolong namun sekarang lebih muram. Apa bisa anak 2 SD mengalami stres?
Bagaimana Moms, bisakah si kecil kita mengalami stres? Jawabannya bisa. Stres adalah tekanan yang dirasakan individu dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti besarnya tekanan hanya bisa di nilai oleh individu itu sendiri. Banyak hal yang menjadi sumber masalah untuk si kecil, bisa teman, sekolah dan tidak mungkin juga rumah.
Ada beberapa cara untuk mengajarkan anak mengenai stres dan penanganannya. Berikut kita bahas langkahnya
- Perkenalkan nama emosi yang dialami oleh anak, contohnya “Adik kesal ya”, “Kakak marah ya, dadanya rasanya jadi sesak”, “Sedih ya Kak, si Kitty menghilang”. Pembiasaan memberi nama dan menjelaskan perasaan akan membuat anak paham hal yang sedang dialaminya.
- Moms dan ayah juga bisa bercerita pada anak perasaan mereka apabila mengalami pengalaman emosi. Hal ini dapat membuat anak nyaman untuk menyatakan apa yang ada dalam dirinya. Tentu saja disesuaikan dengan kapasitas pikiran anak. “Tadi Ayah kesal sekali ada orang nyetirnya sembarangan”, “Kakak tahu gak, Ayah marah kalau Kakak ganggu Adik terus”.
- Setelah memberi pemahaman anak tentang emosinya maka orangtua bisa menjelaskan bahwa kadang orang itu sedih, kesal dan marah terhadap yang terjadi dan itu wajar.
- Jelaskan bahwa perasaan itu bisa hilang dengan menyelesaikan masalahnya. Bisa juga dengan bercerita apabila masalahnya belum bisa diselesaikan.
Kemampuan ini akan berkembang selama masa kehidupan anak sehingga ia akan terlatih menangani stresnya. Efeknya juga akan terlihat dalam performa belajar si kecil yang lebih tangguh dalam menghadapi tekanan. Untuk mendukung agar si kecil menjadi anak yang tangguh berikan nutrisi yang cukup. Salah satunya dengan Indomilk Susu bubuk dengan OPTINUTRI (mengandung sumber protein, tinggi klasium dan omega 3) membantu anak jadi Tinggi, Tangguh dan Tanggap (3T).
(Yova Tri Yolanda.,S.Psi., M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis Anak)